PANGKALPINANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (02/05) bertempat di Halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go sekaligus sebagai inspekur upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional dalam sambutannya menyampaikan peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekedar seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba.
Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu dan berkemajuan bagi seluruh bangsa.
“Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Didalam Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional nomor 202 tahun 2023 disebut bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu,” ucapnya.
Ia mengatakan sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab-sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.
“Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara,” katanya.
Lanjut ia menyampaikan bahwa pada hakekatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulus, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan fitra manusia sebagai mahluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spritual.
“Dalam konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa,” ungkapnya.
Ia menyebut bahwa ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas. Sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden berkomitmen membangun SDM yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur.
“Melalui pendidikan, Presiden berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan. Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana prasarana pendidikan, pembelajaran digital dan peningkatan kualitas, kualifikasi dan kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetisi dan kesejahteraan,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Mie Go berharap guru dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga sebagai mentor dan konselor para murid.
“Guru adalah orang tua yang senantiasa berada disisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur,” harapnya.