PANGKALPINANG – Untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan membekali peserta dengan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar pelatihan kerja berdasarkan kompetensi.
Sebanyak 45 para peserta yang ikut dengan antusias mengikuti pelatihan kerja ini yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pangkalpinang bertempat di ruangan Balai Besar Betason, Selasa (5/8).
Kegiatan pelatihan berdasarkan unit kompetensi adalah program pelatihan yang dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan spesifik yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan atau bidang tertentu, sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku. Pelatihan ini berfokus pada pencapaian unit-unit kompetensi yang terstruktur dalam suatu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang ini.
Pelatihan yang dilaksanakan di Gedung Balai Besar Betason Kantor Walikota Pangkalpinang ini mencakup lima bidang keahlian, yakni teknik sepeda motor, tata boga, desain grafis, tata rias pengantin, dan menjahit.
Sekda Mie Go menyampaikan, bahwa program pelatihan ini disambut antusias oleh masyarakat. Dari 170 orang yang mendaftar, hanya 45 peserta yang diterima karena keterbatasan kuota.
“Antusiasme peserta luar biasa. Dari 170 pendaftar, hanya 45 orang yang diterima karena kuota terbatas. Insya Allah ke depan kita akan tingkatkan kuota ini seiring dengan tren dan minat masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga merupakan langkah strategis pemerintah dalam menekan angka pengangguran serta mendorong penciptaan lapangan kerja baru di Pangkalpinang.
“Dengan pelatihan ini, peserta bisa meningkatkan kualitas keahliannya, sehingga bisa lebih mudah diterima di dunia kerja atau bahkan membuka usaha sendiri. Kita harapkan bukan hanya mencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru,” jelasnya.
Dari lima keahlian yang ditawarkan, bidang desain grafis menjadi yang paling diminati, dengan total 48 pendaftar. Namun, kuota yang tersedia hanya untuk 10 peserta.
Disusul oleh bidang tata rias pengantin yang juga menunjukkan minat tinggi dari masyarakat. Melihat tingginya minat terhadap pelatihan ini, Sekda Mie Go berharap kuota peserta dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.
“Kalau sekarang 45 orang, harapan saya tahun depan bisa 90 bahkan 100 lebih. Tahun 2026 atau 2027, kami akan fokus menambah kuota pelatihan agar lebih banyak masyarakat yang bisa ikut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa jenis pelatihan ke depan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan dunia kerja dan arah investasi di Kota Pangkalpinang.
“Kita tidak terpaku pada lima bidang ini. Nanti akan kita lihat sesuai kebutuhan perusahaan dan tren lapangan kerja ke depan,” tutupnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi salah satu solusi konkret dalam mengurangi angka pengangguran terbuka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pangkalpinang melalui peningkatan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal.