PANGKALPINANG — Pendidikan menjadi kebutuhan paling dasar yang harus diterima dengan utuh oleh anak-anak sejak di usia dini. Hal ini juga akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam rentang beberapa tahun mendatang.
Untuk melahirkan SDM yang unggul dan berdaya saing, serta mendukung program nasional, yakni Indonesia Emas 2045, pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wali Kota Pangkalpinang nomor urut 3, Saparudin-Dessy Ayutrisna punya gagasan besar, sekaligus program strategis.
Mereka akan memulainya dari pemerataan di seluruh sekolah di setiap jenjang, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Pemerataan tersebut melingkupi revitalisasi sarana dan prasarana yang menjadi penunjang aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Mereka ingin agar tenaga didik dan pelajar merasakan suasana kelas yang nyaman.
“Program ini dirancang untuk memastikan setiap anak dan warga Pangkalpinang memperoleh hak atas pendidikan yang bermutu, adil, dan berkelanjutan, sebagai fondasi utama dalam mewujudkan pembangunan manusia yang unggul,” ujar Prof Udin-sapaan akrabnya, Jumat (22/8).
Khusus untuk siswa kurang mampu, Prof Udin menyebutkan akan diberikan peralatan sekolah secara gratis, sehingga tidak membebankan orang tua, dan menjamin anak-anak memperoleh hak pendidikan yang sama. Mereka juga akan memberikan perhatian khusus kepada siswa berprestasi di jenjang dasar dan menengah dengan memberikan insentif.
“Kami ingin adanya tindakan pencegahan dan penanganan terhadap anak putus sekolah, dengan pendekatan berbasis keluarga. Perhatian juga kami berikan sepenuhnya bagi siswa disabilitas dengan fasilitasi pendidikan inklusif dan ramah bagi mereka,” ungkapnya.
Tidak hanya bagi pelajar, pasangan yang akrab disapa Prof Udin-Cece Dessy ini juga menjamin peningkatan kesejahteraan, serta kapasitas bagi para tenaga pendidik maupun tutor komunitas dengan menaikkan insentif.
“Pemerataan kualitas pendidikan di seluruh jenjang ini sangat penting, bukan hanya bagi siswa, melainkan juga untuk para guru. Saya memahami kesejahteraan belum sepenuhnya dirasakan. Maka, kami akan fokus pada kesejahteraan dan pelatihan digitalisasi pembelajaran,” pungkasnya.